Tuesday, March 1, 2011

Dare to be different




Seorang motivator terkenal, Mario Teguh, dalam acara televisinya pernah mengatakan, “Jika Anda tidak dapat menjadi yang terbaik, maka jadilah yang pertama. Jika Anda tidak bisa menjadi yang pertama, maka jadilah yang berbeda.” Being different atau menjadi berbeda terkadang menjadi momok bagi sebagian orang. Pandangan negatif, cibiran, atau cemooh terkadang kerap didapatkan bagi orang-orang yang dianggap berbeda oleh masyarakat umum. Namun, tidak selamanya menjadi berbeda adalah sesuatu yang negatif.

Setiap manusia merupakan pribadi yang unik. Bahkan, orang yang lahir dalam keadaan kembar sekalipun mempunyai sifat, kepribadian, dan juga cara pandang yang berbeda. Tuhan menciptakan manusia dengan keunikannnya sendiri dan keunikan itulah yang menjadi nilai tambah bagi seorang anak manusia. Saya pernah menonton sebuah klip yang sangat inspiratif tentang seorang gadis tuli yang sedari kecil bermimpi menjadi pemain biola. Ibarat bebek yang ingin terbang, demikian juga gadis tuli yang ingin belajar main biola. ”Apakah kamu sudah gila?”, “Kenapa tidak mencoba yang lain saja?”, “Kamu hanya membuang-buang waktu saja!” demikian cemoohan yang kerap diterima sang gadis ini. Suatu ketika, penuh linangan air mata, ia berbicara dengan bahasa isyarat kepada guru biolanya, “Mengapa saya begitu berbeda dengan anak-anak lainnya?” Sang guru hanya menjawab, “Mengapa kamu harus sama dengan anak-anak lainnya?”. Nasihat tersebut membuat sang gadis terus berusaha dan berhasil menjadi pemain biola.
Hidup bukan hanya selalu berkutat dengan pandangan dari orang lain. Memang benar, terkadang pandangan orang lain diperlukan tetapi semua hal tersebut kembali lagi pada diri pribadi yang menjalaninya. Pandangan orang lain seyogyanya harus ditelaah terlebih dahulu, sesuaikah pandangan tersebut dengan diri, mampukah pandangan tersebut dijalankan, dan bagaimana dampak pandangan tersebut terhadap diri dan lingkungan sekitar. Masih banyak pertimbangan-pertimbangan lain yang harus dipikirkan masak-masak sebelum mengambil keputusan. Bila memang pandangan orang lain tidak sesuai dengan diri, mengapa pandangan tersebut harus dipaksakan? Bukanlah salah menjadi seseorang yang berbeda dari orang kebanyakan. Menjadi berbeda terkadang malah mendatangkan keuntungan.


Saya teringat pada sebuah Picture Book yang sangat terkenal di Jepang. Cerita dalam buku tersebut dimuat pada buku pelajaran sewaktu saya masih SD. Swimmy, seekor ikan yang berwarna hitam, padahal saudara-saudaranya yang lain berwarna merah. Menyadari dirinya berbeda, Swimmy memilih untuk sering menyendiri dan berenang ke pelosok-pelosok lautan. Pada suatu hari, seekor ikan raksasa menelan seluruh saudara Swimmy yang berwarna merah itu. Swimmy merasa sangat sedih dan berenang semakin jauh. Di suatu tempat, Swimmy menemukan kumpulan ikan berwarna merah yang mirip dengan saudara-saudaranya. Swimmy merasa senang sekali dan mengajak mereka untuk bermain bersama. Akan tetapi, mereka sangat takut karena ada ikan besar yang mengincar mereka. Swimmy mengajak ikan-ikan merah untuk bergabung berenang bersama dan membentuk sebuah ikan yang besar sekali. Swimmy yang berwarna hitam menjadi bagian mata dan sejak itu tidak ada ikan besar yang mendekat.
Berbeda itu memang wajar dan jangan takut menjadi yang berbeda. Percaya pada diri sendiri walaupun diri kita berbeda, karena ternyata dengan percaya diri, bisa mengalahkan sesuatu yang besar dan menakutkan. Setiap orang yang ingin unggul di kehidupannya, harus berani melakukan hal-hal yang berbeda dari orang lain. Berani untuk tampil beda adalah kunci dari eksplorasi cara berpikir kreatif. Jadi, beranilah tampil berbeda dengan orang lain.

No comments:

Post a Comment