Sunday, March 13, 2011

Indah Pada Waktunya

Aku meminta pada ALLAH setangkai bunga segar nan indah, Ia berikan kepadaku kaktus berduri…
Sakit jariku tertusuk duri ketika menerimanya…
Aku meminta pada ALLAH seekor binatang yang mungil dan cantik, Ia berikan kepadaku ulat berbulu…
                Gatal seluruh tubuhku ketika menerimanya…
Aku sedih…
Aku protes…
Aku kecewa…
Betapa tidak adilnya ini…
Namun kemudian,,
Kaktus itu berbunga indah, bahkan sangat indah…
Ulat itu pun berubah menjadi kupu-kupu berwarna-warni yang sangat cantik…
Lebih dari yang ku bayangkan…

Kadangkala ALLAH menghilangkan sekejap matahari,,
Kemudian didatangkan-Nya guruh dan petir yang menggelegar…
Aku menangis, meraung-raung, meratapi, mencari dimana matahariku…
Ternyata ALLAH ingin memberikan pelangi kepadaku…

Itulah jalan ALLAH, indah pada waktunya…
Dia tidak memberi apa yang diminta,
Namun, Dia memberikan apa yang dibutuhkan…
Terkadang lebih indah dari apa yang diminta…

Dikala aku meminta lumba-lumba sebagai teman bermain,,
ALLAH memberikan samudra disertai ombak yang besar…
Jikalau kita meminta kekayaan,,
ALLAH memberikan kemiskinan
agar kita dapat bersyukur atas apa yang didapatkan…
Jikalau kita meminta keberhasilan,,
ALLAH memberikan masalah yang bertubi-tubi
agar kita berhasil menyelesaikannya…

Kadang kita sedih, kecewa, terluka…
Tapi sadarkah kita??
Jauh diatas segalanya, ALLAH sedang merajut sesuatu yang terbaik untuk kehidupan kita…
Yakinlah dengan apa yang disiapkan oleh-Nya…
Berdoa disertai dengan usaha…
Karena ALLAH hanya memberikan fasilitas kepada kita,,
Kitalah yang harus dapat memanfaatkan fasilitas tersebut dengan sebaik-baiknya…

Ketika masalah datang menghampiri,,
Janganlah berkata “Wahai ALLAH, masalahku sangatlah besar!!”
tapi katakanlah dengan lantang,
“Wahai masalah, ALLAH itu Maha Besar!!”
Setiap masalah, Insya ALLAH, punya jalan keluar asal kita mau berusaha untuk menyelesaikannya…
Syukurilah apa yang kita punya…
Jangan menunggu bahagia untuk bersyukur…
Bersyukurlah maka kita akan berbahagia…

“… wa ‘asaa an takrahuu syai’aw wa huwa khairul lakum, wa ‘asaa an tuhibbuu syai’aw wa huwa syarrul lakum, wallaahu ya’lamu wa antum ta’lamuun”
“… Boleh jadi kamu mebenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; ALLAh mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”
(QS Al-Baqarah 216)

No comments:

Post a Comment